ari-2011067.blogspot.com

Saturday, September 14, 2013

WISATA RELIGI DAN BUDAYA

Wisata Religi Banten - Banten Lama

Masjid Agung Banten
Masjid Agung Banten dibangun pertama kali oleh Sultan Maulana Hasanuddin (1552-1570), sultan pertama dari Kesultanan Banten. Masjid Agung Banten terletak di Desa Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Provinsi Banten, sekitar 10 km sebelah utara Kota Serang.

Salah satu kekhasan yang tampak dari masjid ini adalah atap bangunan utama yang bertumpuk lima, mirip pagoda China yang juga merupakan karya arsitek Cina yang bernama Tjek Ban Tjut. Dua buah serambi yang dibangun kemudian menjadi pelengkap di sisi utara dan selatan bangunan utama.Menara yang menjadi ciri khas Masjid Banten terletak di sebelah timur masjid. Menara ini terbuat dari batu bata dengan ketinggian kurang lebih 24 meter, diameter bagian bawahnya kurang lebih 10 meter. Semua berita Belanda tentang Banten hampir selalu menyebutkan menara tersebut, membuktikan menara itu selalu menarik perhatian pengunjung Kota Banten masa lampau.

Kompleks Pemakaman Kesultanan Banten

Selain Masjid, di Banten Lama juga ada komplek pemakaman Sultan Banten. Terlatan dI Sisi utara Masjid Agung Banten kompleks Pemakaman terdapat dalam ruangan dan makam para pengawal serta kerabat lainnya berada di luar ruangan.Di dalam Ruangan terdapat 9 Makam sultan dan Keluarganya diataranya terdapat Sultan Maulana Hasanuddin dan istrinya, pengeran Ratu, Sultan Ageng Tirtayasa,Sultan Abu Nasir Abdul Qohhar Sultan Maulana Muhammad dan Sultan Zainul Abidin. Terdapat dua makam yang banyak di ziarahi yaitu Sultan Maulana Hasanudin dan Sultan Abulmufakhir yang dikunjungi oleh peziarah.
Musium Situs Kepurbakalaan Banten Lama
Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama berdiri 15 Juli 1985 di atas tanah seluas 10.000 m2 dengan luas bangunan 778 m2. Gagasan pembangunan museum ini diawali adanya penelitian dan pemugaran Situs Banten Lama oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional bekerja sama dengan Direktorat Perlindungan Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala. Museum Kepurbakalaan Banten Lama bisa memberikan gambaran garis besar terhadap sejarah dan kehidupan sehari-hari penduduk Kerajaan Islam Banten pada masa silam. Walaupun memang sejarah Kerajaan Islam Banten sejak abad ke-16 hingga abad ke-19 belum terkuak secara detail hingga saat ini.


Wisata Budaya Banten - Debus



Mungkin sebagian dari kita jika mendengar kata “Banten” pasti yang akan pertama kali muncul di pikiran adalah “Debus”, sebuah atraksi kesenian yang bernuansa magis.  Ya, Debus memang merupakan kesenian asli masyarakat Banten yang ada sejak abad ke-16. Bentuk Atraksi Debus Permainan debus merupakan bentuk kesenian yang dikombinasikan dengan seni tari, seni suara dan seni kebatinan yang bernuansa mistis. Kesenian debus biasanya dipertunjukkan sebagai pelengkap upacara adat, atau untuk hiburan masyarakat.

Pertunjukan ini dimulai dengan pembukaan, yaitu pembacaan sholawat dan dzikir yang diiringi musik dari alat musik tabuh lalu  dilanjutkan dengan beluk, yaitu lantunan nyanyian dzikir dengan suara keras, melengking, bersahut-sahutan dengan iringan tetabuhan. Uniknya, bersamaan dengan beluk  atraksi kekebalan tubuh didemonstrasikan sesuai dengan keinginan pemainnya, seperti menusuk perut dengan gada (semacam senjata); makan api; memasukkan jarum ke dalam lidah, kulit pipi dan anggota tubuh lainnya sampai tembus; menyiram tubuh dengan air keras sampai pakaian yang dikenakan hancur; dan masih banyak lagi. Hebatnya, semua ini dilakukan tanpa menyebabkan luka sedikitpun pada tubuh pemain yang melakukan atraksi debus ini.













Hal lain yang perlu diingat adalah debus tidak ada kaitannya dengan dunia mistis, tidak seperti anggapan orang kebanyakan. Selama ini Debus dianggap berkaitan erat dengan dunia mistis yang bertentangan dengan ajaran Islam. Padahal, Debus digunakan oleh ulama zaman dahulu untuk melawan penjajah dan atraksinya pun dimulai dengan pembacaan doa dan shalawat Nabi. Debus merupakan kesenian tradisional dari banten yang bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan. Jadi, kita pun harus turut melestarikan dan mengembangkan kesenian Debus, yang menjadi ciri khas kebudayaan Banten.









No comments:

Post a Comment