ari-2011067.blogspot.com

Saturday, September 14, 2013

WISATA BUATAN

Tasikardi, Tempat Rekreasi Keluarga Sultan Banten



Objek wisata yang masuk ke wilayah Kecamatan Kramatwatu ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan wisata ke situs-situs bersejarah Banten lama. Jika wisatawan hendak ke Masjid Agung Banten melalui Pasar Lama Serang maka Tasikardi yang berada di tengah-tengah areal persawahan ini adalah lokasi terakhir yang dilewati, kemudian bisa pulang atau keluar dari area wisata lewat Kramatwatu. Tapi jika ingin mampir ke Tasikardi terlebih dahulu dari rangkaian perjalanan wisata sejarah di Banten ini, maka bisa langsung melalui jalur Kramatwatu dan berkeliling hingga pulang ke arah Pasar Lama Serang.


Objek wisata yang berjarak sekitar 6 KM sebelah barat Kota Serang ini adalah nama sebuah tempat berupa danau atau waduk yg dibuat pada masa Kesultanan Banten, yakni pada masa Sultan Maulana Yusuf. Kawasan wisata berupa danau buatan (tasik=danau kardi=buatan) ini berbentuk melingkar dan di tengahnya terdapat tempat peristirahatan keluarga Kesultanan Banten. Saat ini Tasikardi dijadikan obyek wisata dan termasuk salah satu tempat bersejarah Kawasan Wisata Banten Lama yang cukup ramai dikunjungi wisatawan, terutama pada hari libur. Sejumlah hotel telah memasukan kawasan wisata ini dalam paket wisatanya untuk dikunjungi tamu hotel. Danau dengan luas sekitar 5 hektare yang seluruh dasar alasnya dilapisi dengan ubin bata ini di tengahnya terdapat sebuah “pulau” berbentuk segi empat, yang pada masa kejayaanya dulu digunakan sebagai tempat rekreasi keluarga sultan.
Wisatawan yang hendak menginjakkan kaki di pulau buatan ini bisa menempuhnya dengan perahu atau bebek-bebekan yang disewakan pengelola objek wisata ini. Dalam catatan sejarah, pada masa kesultanan, air Tasikardi memiliki fungsi ganda. Selain untuk mengairi areal pesawahan yang ada di sekitarnya, air ini juga dimanfaatkan untuk keperluan seisi keraton Surosowon. Air yang dialirkan melalui pipa dari tanah liat ke istana kesultanan ini sebelumnya disaring di tempat penyaringan khusus yang dikenal dengan sebutan pengindelan abang (penyaringan merah) dan pengindelan putih (penyaringan putih).
Pohon-pohon rindang di sekeliling danau bisa menjadi pilihan wisatawan untuk tempat berteduh sambil menikmati keindahan danau. Air danaunya juga tidak pernah kering ataupun meluap, sehingga terlihat tenang demgan alur mengikuti arah angin. Untuk tempat duduk, wisatawan bisa memilihnya dengan duduk di bangku-bangku yang ada di beberapa sudut pinggir danau atau menyewa tikar. Lokasi ini cocok untuk tempat wisata keluarga sambil makan bersama, atau untuk kawula muda yang hendak mencari tempat yang romantis.

No comments:

Post a Comment